Selasa, 14 Februari 2012

Demonstran Tolak FPI Mengaku Dipukuli



Kericuhan terjadi saat massa yang mengikuti unjuk rasa menolak keberadaan Front Pembela Islam di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Selasa 14 Februari 2012. Kericuhan diduga akibat perebutan spanduk dan pemukulan kepada demonstran. 

Menurut penanggungjawab Koalisi Rakyat Indonesia Tanpa FPI, Tunggal, saat sedang melakukan aksi tiba-tiba ada satu orang yang menyergap dan merebut spanduk. 

Di waktu yang sama di tengah kumpulan massa aksi ada dua laki-laki yang memukuli peserta aksi. "Mereka pakai jaket dan berpakaian preman," kata Tunggal di lokasi demonstrasi.
Salah satu demonstran yang dipukuli bernama Bandi, seorang jurnalis lepas independen.  Dalam aksi ini, kata Tunggal, polisi membawa dua orang dari demonstran. Dua demonstran yang diamankan yakni Koordinator Aksi, Baga dan Bandi. "Bandi dipukuli dan berupaya melawan. Saya yakin mereka diambil dan mau ditangkap," kata Tunggal.

Tunggal tidak mengetahui siapa oknum yang memukuli peserta aksi. Dari kericuhan itu, empat orang akhirnya dibawa polisi. Satu orang diamankan di Markas Polsek Subsektor MH Thamrin, dan tiga lainnya dibawa oleh mobil polisi.

Meski sempat ricuh, peserta yang lain masih melanjutkan aksi di depan Plaza Indonesia. Sementara arus lalu lintas di seputaran HI padat merayap. "Demonstrasi kami ini sudah ada izin," kata Tunggal. 

Saat dikonfirmasi atas tuntutan demonstran ini, Sekretaris Jenderal FPI, Ustad Sobri Lubis belum bisa memberikan atau sikap resmi FPI soal demo ini. "Kami sedang rapat, nanti hubungi 20 menit lagi," Ustad kata Sobri kepada VIVAnews.

Senada dengan Ketua DPD FPI, Jakarta, Habib Salim Selon Al-Attas, juga belum bisa memberikan jawaban. "Kami sedang menggelar rapat penyikapan FPI atas aksi demo di bundaran HI," ujar Habib Selon saat dihubungi VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar