Selasa, 11 Oktober 2011

FREEPORT RUSUH DAN KONDISI SEMAKIN MEMANAS


Meski kerusuhan yang terjadi di PT Freeport Indonesia semakin memanas, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meyakini hal itu tidak lantas membuat perusahaan tambang asing itu berhenti berproduksi.

"Kegiatan produksi saat ini masih berlangsung," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Darwin Zahedy Saleh, saat ditemui di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Senayan, Jakarta, Selasa 11 Oktober 2011.





Berdasarkan laporan yang diterima Kementerian ESDM, hingga saat ini jumlah bijih tembaga yang ditambang berkisar 232.500 ton. Sementara itu, bijih yang sedang melalui tahapan pemrosesan mencapai 218.500 ton.

"Konsentrat yang dihasilkan sejauh ini sekitar 6.200 ton," ungkap Darwin.

Dia menambahkan, Kementerian ESDM sebetulnya tidak banyak berkecimpung mengurusi persoalan keamanan yang melanda perusahaan tambang yang beroperasi di Tanah Air itu. Hal itu sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari internal perusahaan.

"ESDM tidak konsen pada substansi keamanan, tapi lebih ke produksi," tuturnya.

Begitu pula dengan hal pemogokan yang pernah dilakukan oleh pekerja tambang Freeport dan hingga kini belum menemukan titik temu. Untuk masalah tersebut Darwin menegaskan, hal itu telah diserahkan kepada pihak Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Untuk masalah keamanan yang memanas di tambang tersebut, Kementerian ESDM mengaku sudah menyerahkan kepada pihak terkait di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan beberapa hari lalu.

"Kami terus buat forum lintas sektoral antara kementerian tersebut. Ini di bawah koordinasi Menkopolhukam. Tiap minggu boleh dikatakan ada rapat. Memang ini bukan hanya menyangkut produksi, tapi juga upah dan keamanan," lanjutnya.

0 komentar:

Posting Komentar