Senin, 04 April 2011

FBR BENTROK DENGAN PREMAN DI TERMINAL PULO GADUNG


Jakarta - Sejumlah orang dari Front Betawi Rempug (FBR) terlibat bentrok di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

"Iya, ini ada FBR sama preman bentrok. Kita lagi meredam di TKP," kata Kapolsek Pulogadung Kompol Dani Hamdani ketika dikonfirmasi detikcom, Senin (4/4/2011) malam.

Dani mengatakan, bentrokan terjadi sekitar pukul 20.00 WIB. Hingga kini, ratusan aparat polisi berjaga-jaga di lokasi.

"Tidak ada korban jiwa atau kerusakan," kata Dani.

Belum diketahui apa penyebab bentrokan tersebut. Hingga kini, situasi masih mencekam di sekitar lokasi tersebut.
Jakarta - Bentrokan massa dari Front Betawi Rempug (FBR) dengan beberapa pengurus (PO) bus Pulogadung, Jakarta Timur dipicu oleh penjualan tiket yang mahal kepada salah satu anggota keluarga FBR. Polisi kini telah menahan delapan orang saksi atas peristiwa tersebut.

"Permasalahannya terjadi seminggu yang lalu, ada calon penumpang dari keluarga FBR yang dimintai harga bus yang tidak wajar," ujar Kapolsek Pulogadung, Kompol Dani Hamdani di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (4/4/2011) malam.

Dari pemeriksaan saksi, lanjut Dani, beberapa orang dari pihak FBR mendatangi pengurus PO Bus Pulogadung. FBR datang dengan niat untuk menyelesaikan masalah tiket yang dikeluhkan oleh keluarga dari pihak anggota FBR tersebut.

"Mereka datang bergerombol dan akhirnya mendapat reaksi dari kelompok pengurus PO bus yang ada di terminal," kata Dani.

Menurut Dani, polisi saat ini telah menahan 8 orang yang saat ini masih berstatus saksi untuk dimintai keterangan. Untuk mengantisipasi terjadinya aksi tawuran lagi, polisi juga menempatkan 30 Samapta dari Polsek Pulogadung dan satu kompi Samapta dari Polres Jakarta Timur.

"Sampai saat ini juga belum ada laporan tentang adanya korban," jelasnya.

Berdasarkan pantuan detikcom, puluhan orang dari pihak FBR masih berjaga-jaga di dalam area stasiun Pulogadung. Massa FBR terlihat membawa pentungan yang terbuat dari kayu dan bambu. Di beberapa bagian stasiun masih terlihat pecahan botol minuman yang berserakan. Bus serta penumpang tidak terlihat di dalam terminal ini.

0 komentar:

Posting Komentar